Adalah kamu
pagi yang cerah
Adalah kamu
senyuman yang merekah
Adalah kamu
malam yang gigil
Kamu;
laki-laki yang membuat gigilku mereda, laki-laki yang membuat pipiku merona
seketika, serta laki-laki yang membuatku kehilangan kata-kata. Kamu adalah senja
yang paling menarik, mentari yang paling hangat, dan tempat nyaman dimana
hatiku berpulang. Aku suka saat menatap matamu, akupun juga menyukai saat
engkau menggenggam jemariku. Entahlah, aku tak mengerti mengapa hal sederhana
itu mampu membuatku merasa senang.
Senyumku tak
kunjung hilang, saat aku mengingat berbagai hal konyol tentangmu. Seperti kamu
yang selalu saja melarangku untuk bermain hujan, kamu yang selalu minta untuk
disuapin, kamu yang keras kepala, serta kamu yang menyebalkan. Namun tetap saja
aku menyukai semua hal tentangmu.
Maafkanlah
aku. Sifatku yang terkadang gigil, pecemburu, pemalu, dan semua hal buruk
tentangku kadang membuatmu merasa jengkel. Aku sering membuatmu merasa jengkel,
namun kamu selalu saja menyembunyikan hal itu. Kamu selalu saja membuatku
senang dengan berbagai hal yang kamu lakukan, meskipun aku selalu saja
membuatmu sedih. Maaf.......
Namun,
saatnya aku mulai memahami mu. Memahami segala hal tentangmu. Bukannya kamu
pernah berkata “Durian itu berkulit duri yang tajam, namun dalamnya tetaplah
buah yang terasa manis.”. Maka, biarkan aku membuka durian itu, terkena durinya
pun tak akan menjadi masalah. Perlahan, aku akan membukanya, sebab kamu juga
pernah berkata “Jangan terlalu cepat membukanya, durian itu tak dapat dibuka
dengan ego dan ambisi. Sebab durian itu hanya dapat dibuka dengan hati.” Lalu
kamu membuatku percaya, bahwa aku dapat melakukannya.
Aku.
Menyayangimu.