Rabu, 16 Desember 2015

Pelangi Sebelum Hujan

Terdapat secercah perasaan yang tumbuh dan tanpa ku sadari perasaan itu semakin menjadi-jadi.  Sudah hitungan tahun ke dua dan aku masih tetap saja menyimpan perasaan ini baik-baik.  Sudah ku habiskan tahun-tahun terberatku, Masa dimana aku harus bisa menjaga batasanku, Masa dimana nyali dan perasaanku diuji, Masa dimana mulutku tetap bungkam meski hatiku ingin sekali untuk memberontak, Masa dimana ego dan emosi ku harus ku tahan  untuk menjaga perasaanmu, Masa dimana aku terpaksa untuk diam sekedar tak mau melihatmu merasa kecewa karenaku, Masa dimana aku tetap bertahan meski kau slalu mengabaikan, Dan masa dimana cerita cintaku berbeda dengan yang kuharapkan.

Setelah masa itu terlewati, keyakinanku kembali di uji. Kau hadir membawa  bahagia,  mengenalkan persahabatan denganku. Dan, aku menerima mu kembali, seakan tak ada lagi rasa kecewa yang pernah  kurasakan karnamu. Seakan rasa kecewaku tersihir oleh kedatanganmu, persahabatan ini seakan menjadi tameng dan juga obat untuk kesedihanku.

Aku bangun dengan persahabatan,  Menjadi tegar karna adanya kamu disisi ku. Meskipun kamu sekedar sahabat, namun itu lebih berarti dari Beloved. Kenapa? Karna aku tak harus lagi menyembunyikan kesedihanku darimu. Disiram oleh waktu, dipoles dengan kenangan baru yang lebih membahagiakan, kau layaknya warna yang memudar dari kenangan.


Ada kata yang baiknya tidak terucap, seperti jeda nada kala musik tengah berbahasa. Karna yang terpenting hanyalah sebuah makna.

Pertama kali bertemu
Ku selalu ingat dirimu
Meski hanya dalam angan
Kau selalu terbayang

Engganku melupakanmu
Karena ku mencintaimu
Meski hanya dalam mimpi
Hiasi tidurku

Hanya dirimu kasih
Buatku bahagia
Meski kau telah berdua
Ku kan menanti

Hadirmu selalu
Membuatku tabah tuk menjalani semua... derita
Meski kau telah berdua dan belalu
Namun ku kan berdoa... selamanya
Untukmu

Senyummu selalu terbayang
Hiasi indah hariku
Meski terkadang
Perih menusuk kalbu

Hanya harap dan doa
Moga engkau bahagia
Lagu ini tercipta
Hanya untukmu... sayang
( D'paspor - Lagu Untukmu Sayang )

Jumat, 04 Desember 2015

LOVEMBER

Truth is, I miss you. All the time, every second, every minute, every hour, every day.

Memang semuanya telah berakhir, namun rasanya hatiku masih saja tak bisa diajak kompromi. Perasaan tetaplah perasaan, dibagi ataupun tidak ia akan tetap perasaan! Tidak berkurang nilainya. Sekeras apapun usaha ku untuk memadamkan perasaan ini, kenangan tentangmu slalu datang tanpa mengatakan permisi, dan membuat dinding pertahananku seketika hancur.
Kau pun mengerti, berbulan-bulan aku bertahan! Hingga saat inipun smuanya masih sama. Sudah 1 tahun 11 bulan aku bertahan. Namun, sudahlah akan ku biarkan perasaan itu memudar seiring kedatangan laki-laki yang tepat. Aku tak akan menyalahkanmu, atau siapapun juga! Karena Ini keputusan yang sudah ku buat, sehingga biarkan aku yang menanggung semua konsekwensinya.
Akan ku biarkan kau meneruskan hidupmu, mulai menyayangi perempuan yang pantas bagimu. Perempuan yang bisa meredam emosimu, perempuan yang bisa memahami mu, dan yang terpenting perempuan yang slalu bisa buatmu bahagia serta tak lupa mengingatkanmu tentang beribadah dan menjaga kesehatanmu. Karena kesibukanmu dengan dunia mu, suka membuatmu lupa dengan kesehatanmu sendiri.
Pergilah, aku tak akan mengikatmu lagi. Hatiku terlalu lemah untuk melihatmu meneteskan air mata. Meski melihatmu bahagia terkadang masih terdapat rasa sesak ketika kau bersama dengan perempuan lain. Namun, biarkan aku tetap menangis dan kau tersenyum gembira. Karena seseorang yang pattah hati senang bersahabat dengan tangisan serta kesunyian! Nikmati saja prosesnya. Yakinlah bahwa semua akan kembali baik-baik saja.

“ Aku tidak pernah lelah, hanya sekedar menunggu, aku pun slalu sanggup! Tapi manusia juga punya lelah. Hanya sekedar menunggu slalu membuatku menangis.”

Best moment
Of my life
Are the ones
I share with you.

Sabtu, 20 Juni 2015

Ada Hujan Dibalik Mataku

Kau, laki-laki yang slama ini ku banggakan pada teman-temanku. Laki-laki yang ku sangka dapat mengerti perasaanku, laki-laki yang ku sangka takkan menyakitiku. Namun, smua prasangka terhadapmu salah, kali ini aku salah presepsi, Aku lupa bahwa kau hanyalah manusia biasa, seseorang yang tak luput melakukan kesalahan. Aku yakin bahwa kau telah melakukan yang terbaik! Namun, lagi lagi takdir tak bersahabat dengan hubungan ini.

Aku tau, bahkan aku sadar kalau aku bukanlah perempuan sempurna yang slama ini kamu dambakan. Aku bukan perempuan seperti tokoh dalam novel atau film. Inilah aku dengan  seribu kekuranganku, maaf jika aku tak bisa membuatmu slalu bahagia. Apalagi dengan sifat cemburuku yang kadang berlebihan yang membuatmu tak nyaman.

Kini, Cerita kita telah usai. Tak ada lagi kita, Yang ada hanya aku dan kamu. Kau laki-laki yang baik, dan aku tau diluar sana banyak yang akan menyukaimu. Ditambah dengan postur tubuhmu yang menunjang sifatmu. Aku mengenal banyak perempuan yang menyukaimu, bahkan sebagian dari mereka adalah temanku sendiri. Meskipun terkadang cerita mereka tentangmu, lumayan membuat pelupuk mataku basah.

Aku mengenal satu perempuan yang benar-benar menyayangimu, dia perempuan yang baik, dan juga cantik, ku rasa dia perempuan yang tepat bagimu. Ku tau kamu pun sedang mencoba untuk kau dekati. Lagi-lagi hal ini membuatku sedikit merasa sesak, namun ku dukung itu. Kamu pun juga berhak bahagia dengan siapapun, termasuk dia.

Aku hanya ingin memberitahumu beberapa hal. Bahwa kamu takan menemukan diriku didalam kepribadiannya, takkan ada lagi yang marah sebab cemburu,  takkan ada lagi yang akan merengek  tengah malam sebab ingin kau temani; sekedar berbalas pesa singkat. Kau dan dia sama-sama baik, kurasa kalian pantas untuk bersama.

Pesanku,

Untukmu laki-laki yang pernah singgah;
 Jagalah perempuan itu baik-baik, jangan kau kecewakan dia seperti kau mengecewakanku. Jangan mudah melepaskannya, seperti kau melepaskanku. Karena kepiting takkan melepaskan buruannya.

Untukmu perempuan pengganti posisiku;
 Jangan buat dia kecewa dengan perilakumu, jaga dia seperti kamu menjaga dirimu slama ini, jaga matanya agar tak ada sebutir air matanya yang keluar, jaga hatinya agar dia tak merasakan kecewa seperti dulu saat dia bersanding denganku. Aku ingin kau menjaganya sebaik mungkin, sebab hatinya bisa patah jika kau lalai menjaganya.


Kamu perempuan beruntung yang dipilihnya. Dia sosok laki-laki penyayang, perngertian, dan dia akan slalu ada untuk melindungimu. Dia dapat menjadi binatang buas, ketika ada seseorang laki-laki yang menggodamu. Dia akan diam seribu bahasa jika kau melakukan kesalahan. Sebab dia tak suka menegur, dia lebih suka diam agar kau dapat memahami kesalahanmu. Aku akan mundur sebab pundi kebahagiaannya ada dalam dirimu. Kelak, doa lah yang merengkuh kalian. Jangan pernah mempermainkan perasaannya. Sebab perasaannya dapat berubah ketika kau tak lagi mempedulikannya.  Rawat hatinya sebaik mungkin karna kenyamanan mampu membuatnya bertahan lebih lama. Jangan pernah ulaangi kesalahan-kesalahan sepertiku dulu. Mungkin aku tak mampu menjaganya dengan baik. Oleh sebab itu, ku titipkan hatinya untuk kau jaga dan rawat.

Kamis, 12 Februari 2015

Apa Aku Tempat Pelampiasan Bagimu

Ingat, bagaimana dulu kita bisa dekat lalu akhirnya kita memilih untuk berjalan pada jalan masing-masing? Ya, dulu kita memiliki banyak sekali persamaan. Sampai kita lupa bahwa tetap ada perbedaan yang ada, hingga tibalah perbedaan itu menunjukkan wujudnya.
Dulu, aku suka memandang matamu. Entah mengapa ada rasa nyaman yang terselubung ketika aku menatapmu. Meskipun, aku berkali-kali melarangmu untuk menatapku, aku melarangmu bukan karna aku tak mau dipandang. Hanya saja, aku malu ketika kau memandangku. Aku juga suka mendengarmu bercerita, meskipun cerita yang kau lontarkan tak begitu menarik. Namun, suaramu mampu membuatku nyaman, walau berjam-jam kau bercerita aku tak pernah bosan mendengarkanmu.
Namun, kau datang ketika kau hanya membutuhkanku. Lalu kau pergi ketika apa yang kau mau telah ku turuti. Apa kau tak pernah berfikir? Ketika kamu datang aku merasa sangat senang. Namun, ada juga rasa sakit ketika aku mengetahui bahwa kehadiranmu hanya ada disetiap kau membutuhkanku.
Apakah kau tak mengerti, bahwa aku merasa aku hanya wanita pelampiasanmu saja. Ingin rasanya aku meneriakimu dan berkata “ Kenapa waktu itu kau pergi meninggalkanku? Lalu kenapa kau datang hanya ketika kau membutuhkanku? kau datang tanpa mengetuk dan kau pergi tanpa berpamitan. Apakah menurutmu sikapmu itu benar” .
Kau datang ketika kau membutuhkanku, lalu kau pergi? Apakah kau tak benar-benar menyadari perasaanku. Kau menggenggam jemarinya tepat dihadapanku, lalu kau ingin menggenggam jemariku lagi? Apakah menurutmu ketulusan itu sebercanda itu? Apakah kamu tak menyadari? Bahwa orang yang kamu kecewakan adalah pemaaf yang mencintaimu dengan begitu tabah.
Apakah ketika matamu melihat perempuan yang lebih cantik dariku, kau meninggalkan hati yang menyayangimu dengan begitu tulus. Entah kenapa kehadiramu membuatku ingin menangis, ada rasa yang tak dapat masuk kedalam labirin hatiku, ia mengendap-endap dan aku tak tau harus menamainya apa? Sekejap namun menyakitkan. Padahal kau tau bahwa aku terlihat baik-baik saja bukan? .
Aku ingin menangis, sampai air mataku benar-benar tak lagi dapat menetes. Aku bertanya-tanya dalam hatiku sendiri “ Dapatkah aku menerimanya kembali, ketika hatiku telah di kecewakan? Kenapa dia seperti ini, datang seperti tak ada masalah dikepalanya? Apakah dia lupa apa yang telah membuatku menjauhkan diri darinya?” .
Sepertinya, aku terlalu jauh memasuki duniamu, sampai aku lupa bagaimana caranya untuk kembali. Namun, aku sadar “Jika dia mencintaiku, dia akan slalu menyemangatiku ketika aku lelah dengan keadaan yang membuatku bingung. Bahkan, dia akan mengesampingkan beban yang dipikulnya ketika aku membutuhkannya” .
Kamu juga harus tau! “Perempuan sepertiku, tak menginginkan lelaki yang cepat datang lalu cepat juga perginya. Namun, perempuan sepertiku Menginginkan, lelakinya ada ketika dia sedih dan tiba-tiba datang untuk mendekap dan membuatnya sedikit tenang”


“AKU MINTA MAAF, SEBENARNYA AKU TAK TEGA MENINGGALKANMU. NAMUN, DIA YANG MEMBUAT KITA SEPERTI INI? APAKAH KAU MENGERTI? DIA ADALAH TAKDIR. SESUNGGUHNYA KITA BISA TETAP BERSAMA, NAMUN AKU TAK YAKIN JIKA KITA DAPAT BAHAGIA. KARNA SESUNGGUHNYA HAL YANG DILAKUKAN SECARA TERPAKSA, HANYA AKAN MENIMBULKAN LUKA BARU UNTUK KITA. KITA TAK DAPAT MEMBANTAH KEPUTUSANNYA, YANG DAPAT KITA LAKUKAN HANYALAH PASRAH DENGAN KEPUTUSANNYA. MAAFKAN AKU.....”
Tertanda
Perempuan yang kau abaikan.

Rabu, 11 Februari 2015

Diam Dalam Temu

Mungkin, ini tidak begitu penting bagimu. Hal yang kau anggap membosankan. Terkadang, ketika kita berpapas tanpa sengaja aku ingin ada percakapan sederhana yang keluar dari mulutmu atau sebuah kilas senyum dari bibirmu itu. Ya, semua tak lagi sama! Waktu yang membuat kita dapat bercerita dan menyapa. Namun, waktu juga yang memakan hal-hal yang dulu biasa kita lakukan.
Entah mengapa, bagi sebagian orang ketika mereka telah merasa tersakiti dan memutuskan  untuk berpisah dalam suatu hubungan. mereka lebih suka memutus tali pertemanan juga, sekedar menyapa saja terasa enggan baginya.  Dan ada juga sebagian dari mereka yang masih menjaga komunikasi mereka dengan baik walaupun hanya berteman. Bukankah setiap insan manusia memiliki perasaan dan kesabaran yang berbeda? Mungkin itu juga yang membuat mereka dapat menjaga hubungan mereka dengan baik.
Ada yang masih mampu bertahan dalam rasa kecewa, ada juga yang tak mau terus dikecewakan. Ada yang terlalu sayang sampai tidak bisa marah, dan ada juga yang terlalu sensitif  ketika pasangannya bersama orang lain. Ya, kali ini aku tak mau membahas tentang menunggu, bertahan, atau sebagainya. Aku hanya ingin menulis tentangmu, tentang apa yang kita lakukan ketika kita berpapas dan kita yang saling diam tanpa ada tegur sapa sekalipun.

Entah, ada rasa canggung ketika berpapas denganmu, ada hal yang kurasa hilang. Semenjak kamu  memutuskan untuk berjalan pada jalan yang berbeda, aku merasa kamu  tak lagi kamu. Ya, dimana kamu  yang dulu? Seseorang yang slalu bertegur sapa denganku disaat kita berpapas. Mana kamu yang dulu? Seseorang yang slalu tersenyum ketika melihatku.
Ingin rasanya aku kembali dimana kamu slalu bercerita denganku. Memperbaiki keadaan, dan menghilangkan masalah yang terjadi diantara kita. Namun? Aku bisa apa? Disaat takdir berkehendak lain? . harapan-harapanku tentangmu seperti dandelion , berkumpul menjadi satu. Namun, jika angin berhempus dengan kencang, harapan itu akan terbang entah kemana.
Aku ingin menjadi wanita yang menguatkan! Bukan malah wanita yang membuka lubang kelemahan. Andai kamu tau, menunggu kamu menyapaku saja sama halnya dengan menunggu daun yang jatuh. Dulu, aku pernah yakin bahwa bahagia yang kita cap tak memiliki akhir, hanya karna aku yakin bahwa kamu takkan mengecawakanku. Namun, tibalah saatnya kecewa menampakkan wujudnya.
Aku pernah membayangkan, kita duduk bersebelahan di sebuah taman. Kita kan berbicara banyak hal yang sama tanpa merasa canggung. Merasa saling tergenapkan, menggumamkan lagu-lagu favorite kita, kita yang saling menghargai, kita yang saling bertukar cerita, barangkali seperti itu.
Namun sekarang? Harapanku hancur, Layaknya dandelion itu. Angin berhembus terlalu kencang sehingga melepaskan dandelion-dandelion itu. Harapan yang terlalu tinggi, untuk waktu yang tak tepat. Berharap kamu menyapaku saja serasa sulit, apalagi harapan lain? yang Rasanya mustahil.
“AKU TIDAK TAU APAKAH MASIH ADA PERASAAN UNTUKKU? , AKU TIDAK TAU APAKAH KAMU MASIH PEDULI ATAU TIDAK? NAMUN, SEGALA TENTANGMU MASIH ADA, MASIH KUINGAT, DAN HAL ITU MASIH SANGGUP MEMBUATKU TERTAWA WALAU TERKADANG TERASA BEGITU MENYAKITKAN”

TertandaPerempuan yang mengharapkan kehadiranmu

Jumat, 23 Januari 2015

Saya pernah mencintaimu dan kau abaikan

Kalau aku tidak benar-benar menyayangimu, aku tak akan pernah merasakan luka ketika aku melihatmu bisa tersenyum tanpa beban dengannya. Memang, aku dan kamu pernah menjadi kita, pernah melewati hari bersamamu adalah hal yang menyenangkan bagiku. Namun, waktu yang membuat kita tak lagi dapat bersama.
Kita pernah memiliki tujuan yang sama, namun kini semuanya hanya tertinggal disana. Dihari dan tempat dimana kau memutuskan untuk pergi dariku. Ya, keputusan yang sulit bagiku! Meng-iyakan dan menuruti permintaanmu itu membuatku harus bisa mengesampingkan egoku. Ya, hal-hal yang kau lontarkan secara tak sengaja membuatku dilema. Apa yang harus aku pilih? Disatu sisi aku menyayangimu! Aku tak mau berakhir disini, namun disisi lain dia juga berhak bahagia dengan seseorang yang dia anggap sebagai pundi kebahagiaannya.
Selang beberapa menit kemudian, aku memikirkannya. Dan alhasil aku akan mengesampingkan egoku. Jika aku benar menyayanginya aku akan dapat menerima apapun keputusannya agar dia dapat bahagia. Aku tau, jika dia terus bersamaku namun dia tak dapat kebahagiaan denganku. Sama halnya dengan membunuh perasaanku dan perasaannya juga.  Aku takkan tega melihat dia terpaksa denganku. Aku tau, setiap pertemuan akan ada perpisahan .
Waktu terus berjalan, namun aku tak mau terus-terusan memikirkan perpisahan yang telah terjadi. Mungkin, inilah waktu dimana aku harus bisa berjalan tanpanya dan Menghilangkan segala kebiasaanku untuk memperhatikannya lagi. Aku terus berkelut dengan keadaan yang membuatku bingung. Namun, aku memilih jalan tengahnya saja, aku akan tetap menyayanginya tanpa harus meminta dia untuk membalasnya. Tetap bersikap baik kepadanya, meskipun balasannya tak sepadan dengan apa yang aku lakukan. Namun, ada satu hal yang harus bisa aku lakukan yaitu”Menjaga batasan-batasan, dan harus sadar kalau aku hanyalah seorang teman dan tidak lebih lagi dari itu”
Banyak hal ku coba untuk menepi, menjauh, bahkan membunuh perasaan ini. Namun, ada saja alasanku untuk kembali mencintaimu lagi. Tak mengejar dan memperhatikanmu lagi bukan berarti perasaan ini benar-benar mati, kau harus sadar bahwa cinta yang tulus adalah seseorang yang diam-diam menyebut namamu dalam setiap doanya. Mungkin, kau melihat bahwa aku sudah mematikan obor perasaanku! Aku tetap menyayangimu seperti dulu!!  Tapi, aku tak mau menunjukkannya, karna aku tau hanya akan ada pengabaian darimu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Seperti isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada, seperti isyarat yang tak sempat disampaikan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku faham bahwa cinta memang harus diperjuangakan, namun apakah kau tak mengerti bahwa mencintai bukan berarti berjuang sendirian?  Saat kebersamaan tak mampu membuat kita bahagia, maka biarlah lantunan-lantunan doa yang menghapus luka dan mendatangkan pelangi.

Sikapmu yang seolah-olah mengabaikanku adalah benih dimana kamu akan menuai luka. Kamu tak merasakan bagaimana lelahnya menunggu, sakitnya bertahan, dan bagaimana rasanya membiasakan diri untuk tidak menyayngimu lagi? Namun, waktu akan mengajarkanmu tentang hal-hal yang dulu kamu abaikan. Bukan berarti aku ingin kamu terluka! Tapi aku hanya menginginkan kamu bisa lebih menghargai suatu pertemuan dalam hubungan.
untukmu~
maaf, ini hanyalah sebuah cerita singkat dari pertemuan kita.
bukan bermaksud menyinggungmu. inilah yang aku lakukan ketika merindukanmu.
menuliskan namamu dalam setiap tulisan-tulisanku di facebook, twitter, atau media social lainnya:") 

Menunggu Kabar

Coba tebak, apa saja yang aku lakukan ketika kamu sibuk dengan aktifitasmu? Hingga lupa caranya memberiku kabar. Ah, lagi-lagi aku harus menunggumu memberiku kabar, bagaimanapun juga aku harus bisa menunggumu, meskipun aku tau ini hal yang sangat membosankan menurutku. Namun, menunggumu memberiku kabar tak sebegitu membosankan untukku. Karna yang ku tunggu adalah seseorang yang ku sayang.
Seharusnya kau bisa faham perihal berkabar. Sesibuk apapun kamu dengan aktifitasmu seharusnya kamu dapat menyempatkan dirimu untuk mengabarimu, sekedar untuk memberi kabar bahwa kau baik-baik saja, dan kau sedang sibuk sehingga tak sempat membalas pesanku, dengan begitu aku tak akan mengkhawatirkanmu.
Terkadang, ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan padamu. Terutama tentang waktu untuk kita berdua. Kamu yang saat ini sedang sibuk dengan tugas-tugas dan terkadang, aku yang selalu berusaha menyempatkan waktu disaat aku sedang sibuk dengan tugas yang tak bisa aku tinggalkan. Namun, jika kau berkelut dengan kesibukanmu lalu “Kapan ada waktu untuk kita berdua?”
Setiap pasangan juga ingin menghabiskan waktu berdua bukan? Sama seperti halnya denganku. Aku juga menginginkan dimana detik, menit, dan jam yang aku lewati bersamamu. canda tawa bersama, melakukan hal-hal yang membuatku senang. Ya aku menginginkannya. Mungkin, aku tak pernah mengerti kapan ada waktu bagi kita berdua? Sekedar meminta waktu untuk memberi kabar lewat pesan singkat saja sepertinya susah, apalagi meminta waktu untuk jalan berdua denganmu? Ahh.. sudahlah.
Harusnya kamu sadar, menunggu itu melelahkan juga membosankan. Syukur-syukur kalo yang di tunggu dapat membuahkan hasil. Kalau yang di tunggu tak ada kepastian? Hahahah:D  bukannya aku mengemis perhatian dan waktu  darimu. Aku hanya ingin kamu  faham bahwa komunikasi dan waktu adalah dasar dari hubungan yang baik. Namun, jika kau merasa terganggu dengan permintaanku, maka aku akan mundur untuk mu.
Seharusnya kamu mengerti bahwa baik atau buruknya komunikasi dapat berpengaruh besar terhadap hubungan kita. Kamu tau? disaat kamu sibuk dan kamu menyempatkan diri untuk mengabariku. maka, aku akan berfikir bahwa kau selalu mengingatku. Namun, jika kau melupakan dan tak memberiku kabar, aku akan merasa bahwa aku tak penting lagi bagimu.
Apakah kamu tau? Disaat orang benar-benar menyayangi. Mereka akan memprioritaskan orang yang mereka sayang, dan takkan ada halangan untuk sekedar “memberi kabar”. Mengertilah, agar kamu tau bagaimana lelahnya menunggu kabar dan menginginkan waktu berdua darimu. Agar kau dapat menghargai bagaimana mereka yang menyempatkan diri untukmu.

23 January 2015
17:00 PM

Kamis, 22 Januari 2015

Sekeping Hati

Ada banyak hal di dunia ini yang penuh dengan misteri. Barangkali, seperti itulah “Cinta”  dan “Patah Hati”. Hal-hal yang terkadang tidak bisa di tebak,  seperti;  pertemuan yang begitu menyenangkan, namun berakhir dengan menyakitkan. Antara kau dan aku tidak akan bisa menerka-nerka tentang bagaimana kehidupan kita pada esok hari.
Perasaan manusia yang bisa berubah-ubah. Seperti halnya aku yang kemarin bersikeras untuk tidak memikirkanmu, sebab pengabaian dan ketidakpercayaanmu terhadapku membuat hatiku seolah-olah hancur berantakan. Namun, untuk  malam ini aku tak membentengi diriku untuk tidak memikirkanmu, sebab rindu ku lebih kuat dari usahaku untuk tidak memikirkanmu.
Ketika menyayangi seseorang, kita kadang lupa bagaimana cara untuk tidak melebih-lebihkannya. Sebab, hal yang dilakukan dengan berlebihan akan menimbulkan dampak yang berlebihan juga. Sayangi mereka dengan sekedarnya saja, namun “sekedarnya” bukan berarti tak menyayangi! Kita tetap harus tau batasan-batasan kita, karna didunia ini tak ada yang abadi.
Kenapa tuhan hanya menciptakan sekeping hati saja untuk kita? Apakah sekeping hati berarti setengah hatiku terdapat di ragaku dan setengahnya lagi berada di ragamu? Apakah sekeping berarti hanya akan ada satu? Atau sekeping berarti dua jiwa yang melebur menjadi satu ? Apakah sekeping berarti hanya ada satu nama di setiap satu hati?
Ada banyak hal yang terkadang kamu lupa apa dampaknya. Seperti halnya; kamu bertanya dan jawabanku yang tidak lagi kamu dengar, kedekatanmu dengan teman-teman cewekmu, kedatangan dan kepergianmu yang tak bisa ku tebak. Apakah kamu sadar, bahwa mencintai juga harus saling percaya. Namun, jika kepercayaanmu hanya ada pada omong kosong mereka, lalu aku bisa apa? Membuatmu percaya dengan apa yang aku lakukan? Aku tau  tak semudah itu menjelaskan dan membuatmu mempercayaiku.
Satu tahun sudah aku menyayangimu, menerka-nerka perasaanmu, merindukanmu dalam diam, dan diam-diam menyebut namamu dalam setiap doa yang kurapal. Ketidak sengajaan mengenalmu adalah hal yang menyenangkan bagiku, namun perasaan dan sikapmu yang selalu berubah-ubah yang terkadang membuatku lelah untuk mempertahankanmu.
Terkadang, aku merasa kamu sangat mengertiku. Namun, terkadang aku juga merasakan sebaliknya;  ya, merasa bahwa kau tak lagi dapat mengertiku. Entah yang kulihat memang kenyataan atau malah hanya tipuanmu untuk membuatku merasa cemburu dan kesal.
Aku capek, aku hanya  memiliki sekeping hati yang sudah memilihmu untuk menjadi seseorang yang menetap di hatiku. Namun aku salah! Seharusnya, aku tak terlalu mencintaimu dengan sangat. Karna cepat atau lambatnya  waktu aku harus tetap siap unutk kehilanganmu sampai pada waktunya harus melupakanmu juga. Mengertilah, bukan aku yang meninggalkanmu! Namun sikpamu yang membuatku mundur perlahan.
Kamu harus tau, hatiku yang telah memilihmu dan hatiku juga yang akan memutuskanku untuk menjauh dan melupakanmu. Membuka perasaan dan akhirnya akan ada sekeping hati baru yang akan datang untuk membuatku bahagia lalu sekeping hati itu juga yang  membuatku untuk melupakanmu.

 Disaat itu terjadi, ingatlah. Apa yang kamu lakukan sehingga aku pergi dan memutuskan untuk melupakanmu? Ingatlah hal apa saja yang telah membuat kita dapat bersama, sampai akhirnya waktu membuatku terpaksa untuk menerima bahwa kita harus memutuskan hubungan? Ingatlah apa saja yang dapat membuatku kuat menunggumu dengan jangkau waktu yang begitu lama?  Sampai akhirnya sikapmulah yang membuatku terpaksa Memadamkan perasaanku terhadapmu???

untukmu; orang yang dapat membuat luka dan bahagia.
 Dari; seseorang yang malu mengakui bahwa aku
pernah bengitu menyayangimu.

Rabu, 21 Januari 2015

Perihal Menunggu

Seharusnya ketika kamu mulai menyayangi seseorang, sayangi dia dengan porsi secukupnya; tidak lebih maupun kurang.  Sebab disaat kita menyayangi seseorang kita juga harus siap untuk melepaskannya. Sisakan ruang kecil dihatimu  untuk menerima kenyataan dimassa yang akan mendatang. Karna “Perpisahan” itu pasti ada. Entah salah satu dari kalian yang pergi, atau ajal yang menjemput.
Setiap manusia menginginkan yang terbaik untuk hubungannya bukan? Namun, tak semua hubungan bisa berjalan seperti yang kita mau. Sebab tuhan tau mana yang pantas untuk kita, ikuti saja alur cerita yang telah diberikan oleh tuhan dan yakinlah bahwa itu adalah skenario yang terbaik untukmu. Terkadang, banyak orang  yang mempertahankan cintanya mati-matian! namun, ketika tuhan berkehendak lain kita bisa apa? Tetap bertahan walau menyakitkan? Bodoh!! Ingatlah, bahwa tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita mau.
Ingatlah, bahwa seseorang yang saat ini kamu cintai takkan bisa terus bersamamu. bahkan orang tua yang sangat menyayangimu pun tak selamanya bisa berada disampingmu! Kenapa? Karna semua yang kamu miliki saat ini hanyalah sebuah amanah yang harus kamu jaga baik-baik. Berjanji sehidup sematipun takkan lagi ada maknanya saat takdir berkata lain. Apakah kamu akan selalu menunggunya ketika takdirmu bukan bersamanya? Bukankah hatimu juga membutuhkan kebahagiaan? Bukankah mencintai tak harus memiliki? Sadarlah! Tuhan telah mempersiapkan pasangan hidup yang terbaik bagimu. 

Semua memiliki porsi dan waktunya masing-masing ; menunggu, bertahan, atau melupakan. Kamu juga harus tau, kapan ketiga hal tersebut harus kamu lakukan. Terkadang, manusia buta akan waktu! Ya, dia sia-siakan waktu hanya untuk menunggu hal yang mustahil, hal yang seharusnya dia lepaskan. Apakah kamu akan tetap bertahan ketika orang  yang kamu sayang telah memiliki pasangan? Apakah kamu akan menyuruhnya mencintaimu? Kamu egois jika kamu  melakukannya! Apakah kamu  tak ingin melihatnya bahagia? Ingatlah, bahwa apa yang kamu mau takkan seiring dengan apa yang dia mau. Lepaskanlah jika dia  tak bisa bahagia denganmu!!! karna bertahan ketika salah satu tersakiti sama halnya dengan membunuh perasaanmu  sendiri! Lepas dan ikhlaskan,hasil takkan mengkhianati suatu proses.