Kau adalah sosok mentari
dikala gelap menyergap.
Kau adalah pelangi yang mempesona.
Kau adalah gurat senja yang menawan.
Mentari telah bersinar, hujan telah mereda, serta awan kelabu telah
sirna. Dan muncul awan cerah yang indah. Kau telah membuat hariku kembali
menorehkan berbagai warna indah, kini tak lagi ada hitam yang mendominasi
karena kehadiranmu mengubah warna itu.
Aku tak mengerti sejak kapan kau menjadi alasanku menunggu pun
merindu. Awalnya, aku tak pernah menghiraukan kehadiranmu sampai pada suatu
hari aku menyadari bahwa kedatanganmu telah mempengaruhi suasana hatiku.
Aku tak percaya bahwa seseorang telah menerobos kebekuanku. Entah sejak
kapan kau memperhatikanku dari kejauhan, lalu membuat hatiku merasa nyaman
ketika bersamamu. banyak hal yang tak ku mengerti pada awal pertemuan kita, namun
aku mengerti satu hal bahwa kau telah membuatku jatuh hati lagi.
Kau mengerti bagaimana sulitnya meluluhkan kebekuan yang selalu ku
jadikan tameng. Namun, kau tak mudah putus asa akan hal itu. Kau berulang kali
mencoba hingga pada waktunya, aku luluh akan hadirmu.
Aku candu akan matamu ketika menatapku. Aku juga menyukai, saat dimana
hanya ada kau dan aku, kemudian kau mulai menggodaku lalu meredakan emosiku
dengan menggenggam jemariku. Kau tahu, bahwa saat kau mulai menggenggam
jemariku ada sesuatu kebahagiaan yang mengalir. Aku suka caramu menautkan jemarimu
pada jemariku-Menenangkan-
Cinta itu telah jatuh.
Benihnya mulai tertanam.
Dan perlahan mulai tumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar